Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonwsia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahudin Uno, mengunjungi Desa Wisata Ciburial, Kabupaten Garut, Senin (18/10/2021).
Rombongan diterima Bupati Garut Rudy Gunawan. Kunjungannya ini dalam rangka penilaian dan peninjauan secara langsung Desa Wisata Ciburial yang masuk ke dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Rudy mengatakan masuknya Desa Wistaa Ciburial ke dalam 50 besar ADWI tahun ini, menjadi kehormatan dan kebahagiaan tersendiri bagi pihaknya.
“Saya terima kasih pak menteri atas kunjungannya ke Garut, dan tentu ini adalah penghormatan dan kebahagiaan bagi kami karena tadi sudah mendengarkan ini dulunya adalah desa tertinggal, sekarang (menjadi) desa mandiri dan (masuk) 50 desa terbaik dalam pariwisata dari (kurang lebih) 80 ribu desa di Indonesia,” katanya.
Rudy menambahkan Desa Wisata Ciburial merupakan salah satu desa wisata terbaik yang dimiliki Kabupaten Garut.
“Ini adalah kebanggaan, semoga sebagaimana arahan Pak Menteri tadi bahwa ini adalah satu era kebangkitan ekonomi untuk desa, di Garut ada 125 desa seperti ini (desa mandiri), tapi kelasnya berbeda dengan Ciburial, tapi (dari) 125 desa Bapak bisa lihat yang terbaik adalah Desa Ciburial,” katanya.
Ia berharap dengan masuknya Desa Wisata Ciburial ke dalam 50 besar ADWI, bisa ikut serta dalam rangka menyejahterakan masyarakat.
Senada dengan Bupati Garut, Menparekraf RI Sandi Uno –sapaan akrab Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi Desa Wisata Ciburial yang awalnya desa tertinggal, namun kini bisa bertransformasi menjadi desa mandiri.
“Kali ini kita lihat transformasinya dari desa yang tertinggal menjadi desa yang mandiri dan sekarang 50 desa yang terbaik, kita apresiasi bukan hanya berdaya saing tapi juga berkelanjutan dan bisa membuka lapangan kerja begitu banyak UMKM yang ada di sini,” katanya.
Saat melakukan wawancara dengan media, Sandi Uno memberikan tanggapannya terkait perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) khususnya wilayah Jawa dan Bali.
Ia mengatakan telah melakukan Rapat Terbatas (Ratas) dengan Presiden Joko Widodo, di mana dalam rapat tersebut salah satu hal yang dibahas adalah berkaitan dengan prediksi gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada penghujung tahun ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, ia menginstruksikan jajarannya untuk mengantispasi hal tadi, apalagi Provinsi Jawa Barat (Jabar), termasuk Kabupaten Garut memiliki banyak sekali destinasi wisata.
“Pak Presiden mendapat laporan bahwa terjadi pengurangan atau penurunan kedisiplinan dari penerapan protokol kesehatan di beberapa destinasi yang sudah dilaporkan. Nah ini menjadi sorotan kita agar pariwisata itu bisa dibuka seiring dengan peningkatan vaksin dan juga peningkatan secara ketat dan disiplin protokol kesehatan. Jangan sampai nanti di Nataru (Natal dan Tahun Baru), kita melihat lonjakan lagi dan kita tidak siap untuk mengendalikan pandemi ini,” katanya.
Guna menunjang proses tracking, tracing, dan treatment, lanjut Sandi, pihaknya menginstruksikan agar penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi untuk diperluas kembali.
“Peningkatan dari tracking, tracing dan treatment, juga peningkatan dari penerapan protokol kesehatan yang terintegrasi dengan peduli lindungi. Jadi saya titip sekali peduli lindungi ini diperluas karena ini adalah sarana kita. Vaksinasi kebetulan akan tambah jumlah dari vaksin yang tersedia dan akan ditingkatkan jumlah vaksinator dengan target akhir tahun terciptalah kekebalan komunal,” imbuhnya.
(humaspemkab.Garut/Luthfi)